Subang Regency is geographically located in the northern part of West Java Province with coordinate boundaries between 107º31' – 107º54' East Longitude and 6º11' – 6º49' South Latitude. The boundaries of Subang Regency with Kab. West Bandung, Purwakarta, Karawang, Java Sea, Indramayu and Sumedang Regency.

Penduduk Kabupaten Subang pada tahun 2020 berjumlah 1.595.320 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki berjumlah 800.133 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 795.187 jiwa. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk, pada tahun 2020 di Kabupaten Subang mencapai 777 jiwa per Km2 dan mengalami kenaikan dari tahun 2018 yang hanya 769 jiwa per Km2.

Salah satu indikator ketenagakerjaan yang sering menjadi kinerja daerah adalah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, perkembangan TPT Kabupaten Subang mengalami penurunan. Tahun 2018 ke tahun 2019 TPT menurun dari 8,65 persen ke 8,59 persen dan tahun 2019 ke tahun 2020 dari 8,59 persen menjadi 9,48 persen. Kondisi menurunnya. pengangguran terbuka di Kabupaten Subang dipengaruhi oleh adanya fenomena peningkatan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian, industri pengolahan , dan perdagangan di tahun 2019. Selain itu pada tahun 2020 terjadi pandemic covid 19.

Harapan Lama Sekolah (HLS) adalah salah satu Indikator keberhasilan capaian pendidikan di suatu daerah. Melihat perkembangannya dalam kurun waktu 2019-2020 Harapan Lama Sekolah mengalami sedikit kenaikan dari 11,69 tahun di tahun 2019 menjadi 11,70 di tahun 2020. Sedangkan dari indikator angka rata-rata lamanya sekolah, penduduk Kabupaten Subang hanya mengenyam pendidikan selama 7,10 tahun pada tahun 2020 atau memutuskan berhenti pada kelas 1 SMP.

Pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada lima tahun terakhir dengan perhitungan terbaru terus mengalami peningkatan. Peningkatan angka tertinggi terjadi pada tahun 2019 ke tahun 2020 sebesar 0,64. Peningkatan IPM ini menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia di Kabupaten Subang menunjukkan adanya perbaikan disetiap komponennya.

Perkembangan produksi pertanian tanaman pangan di Kabupaten Subang dalam dua tahun terakhir menunjukkan sebagian besar mengalami peningkatan. Adanya penambahan produksi tanaman pangan tahun 2020 disebabkan oleh bertambahnya luas panen dari masing-masing komoditi yang mengalami kenaikan jumlah panen dari tahun sebelumnya. Peningkatan produksi yang tertinggi terjadi pada komoditi kedelai mencapai 363,67 persen dari tahun 2020. Sedangkan yang mengalami penurunan produksi terjadi pada komoditas untuk tanaman ubi kayu sebesar 15,38 persen pada tahun 2020 dengan produksi 14.354,2 ton menjadi 12.146,71 ton tahun. Untuk produksi tanaman padi ladang pada tahun 2020 mengalami penurunan dari tahun 2019.

Sebagai salah satu daerah yang memiliki kontributor terhadap produksi minyak dan gas bumi di Jawa Barat, perkembangan realisasi produksi minyak bumi dalam lima tahun terakhir mengalami naik turun. Dari tahun 2016-2020 realisasi produksi minyak bumi mengalami fluktuasi, namun pada tahun 2018 ke tahun 2019 terjadi peningkatan yang relatif tinggi. Produksi tahun 2019 merupakan produksi tertinggi dalam kurun waktu 2016-2020 dengan memenuhi target yang ditetapkan pencapaian sasaran.

During the year 2020 the number of industrial companies according to the industrial code in Subang Regency was divided into two groups, the first being the agro chemical industry and forest products and the second being the metal, machinery, electronics, and metal industry. Each group is divided into four categories. For the first group based on chemistry, agro, forest products, and pulp & paper. In the first group, the largest number of companies and workers is in the agro-food category with 72 companies and 17,644 workers.

Sumber Gambar: https://www.kemenperin.go.id/

The development of the number of building permit makers in Subang Regency in the last two years has decreased. IMB services carried out at the Subang Regency BPMP office so far only serve the type of multi-storey houses, buildings for businesses and government buildings. The existence of this category sorting affects the number of services served each year. In 2019 the number of services was 373 times, in 2020 it increased to 249 times.

Sumber Gambar: https://abdijaya.co.id/

Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Subang dalam dua tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 13.1 yaitu jumlah hotel berbintang dan non bintang. Jumlah fasilitas hotel berbintang dan akomodasi lainnya pada tahun 2018 dan tahun 2020 berjumlah 159 buah untuk akomodasi. Jumlah 159 akomodasi itu dirinci menjadi 8 hotel berbintang dan 151 hotel nonbintang, untuk data tahun 2019 dan tahun 2020 relatif tidak mengalami perubahan. Beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten Subang:

Tangkuban Parahu Mountain Tour

Location: Subang and Bandung Border
One of the attractions that attracts the attention of local and foreign tourists in Subang Regency, West Java is Mount Tangkuban Parahu. This tourist spot is one of the mountains that has thick pine trees and a stretch of tea gardens around it. Mount Tangkuban Parahu has a height of 2,084 meters. The average daily temperature is 17oC during the day and 2 °C at night and the shape of this mountain is Stratovulcano with the center of the eruption moving from east to west. The type of rock that is released through the eruption is mostly lava and sulfur, the mineral released is sulfur sulfur, the mineral that is released when the volcano is inactive is sulfur vapor.
Kawah dari Gunung Tangkuban Perahu menjadi tempat wisata di Subang yang sangat recommended. Tempat wisata ini cukup populer dengan pesona ketinggian dan keindahan dari kawah dan juga pemandangan yang bisa memanjakan mata para wisatawan. Terlebih, udara yang sejuk dan alami yang membuat siapa saja betah untuk datang. Bagi para pengunjung, jika berangkat dari kota Subang, pengunjung bisa berkendara sekitar 41 menit ke arah selatan. Kawah Gunung Tangkuban Perahu berada di Cicadas, Sagalaherang, Kab. Subang.

Sumber Gambar: https://www.tiket.com/

Ciater Hot Springs Tour

Location: Jl. Raya Ciater, Subang Regency
It's not complete if you come to Subang without soaking in the Ciater Hot Springs. Until now, many tourists have come to enjoy relaxing and relaxing time at this popular hot spring tour in Indonesia. This tourist spot is the right place for a vacation with family because there is a special attraction that makes this place a favorite of tourists. For local people, the Ciater Hot Springs tourist spot in Subang is also referred to as magic water tourism, because the bathing water is sourced directly from Mount Tangkuban Perahu.
Ciater Hot Springs Tourism Ciater Subang is a natural tourist destination that is often visited because this tourist spot offers many facilities that will make you feel at home on vacation there. One of them is a swimming pool that has water with a temperature of 43 to 46 degrees from Mount Tangkuban Perahu water source. In this place, provided a pool for bathing in order to make the body more fresh. Because it comes from the mountains, the water here is also clean.
The presence of water in Ciater tourism also contains sulfur which is believed to cure skin diseases. If you want to soak in this hot water, you are advised to soak only 20 to 30 minutes. Because, if too long the sulfur content in the water can make you dizzy and nauseous. Visitors can also spend time swimming because in the pool area there are water games such as slides that will make children feel at home playing. If you are reluctant to swim, you can sit back and relax by the pool while enjoying the beautiful scenery around the Ciater location.

Sumber:

• BPS Kabupaten Subang
• Sumber lainnya