Belajar Maintenance di Industri, Mahasiswa Teknik Mesin Kunjungi PT Madubaru


POLSUB – Dalam rangka membekali mahasiswa Politeknik Negeri Subang (POLSUB) untuk menguasai bidang keilmuan yang berbasis kompetensi dan industri, Program Studi D-III Pemeliharaan Mesin menggelar Kunjungan Industri (KI). Kegiatan yang melibatkan mahasiswa untuk terjun secara langsung ke dunia industri tersebut dilakukan ke PT Madubaru – Pabrik Gula dan Pabrik Spirtus Madukismo, Daerah Istimewa Yogyakarta, (17/5)

Kunjungan Industri yang diikuti oleh 55 mahasiswa Program Studi D-III Pemeliharaan Mesin tersebut dimaksudkan untuk menambah pengetahuan mahasiswa mengenai aplikasi keilmuan Teknik Mesin dan Manufaktur di dunia industri dan perusahaan. “Kami ingin membekali para mahasiswa dengan wawasan yang luas yang terintegrasi, serta mempunyai kepercayaan diri dalam proses penyesuaian kemampuan mahasiswa di lingkungan kerjanya nanti,” jelas Aditya Nugraha, Ketua Jurusan Teknik Mesin.

Dipilihnya PT Madubaru – Pabrik Gula dan Pabrik Spirtus Madukismo sebagai objek KI karena prusahaan tersebut memiliki jadwal maintenance yang cukup panjang, sehingga hal itu memberikan kesempatan untuk para mahasiswa mengenal proses maintenance mesin secara nyata dan langsung di sebuah perusahaan.”Mahasiswa yang ikut di sini adalah mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, sehingga dengan KI bisa menunjukkan kepada mereka kegiatan industri secara nyata, supaya bisa memperoleh ilmu baru yang nantinya bisa menjadi bekal ketika PKL,” ujar Masri Bin Ardin, pendamping para mahasiswa.

Kedatangan para mahasiswa pun disambut baik oleh pihak PT Madubaru – Pabrik Gula dan Pabrik Spirtus Madukismo, Mahmud Safrudi selaku bagian Humas. Menurutnya, KI yang dilakukan oleh Mahasiswa Teknik Mesin sangatlah cocok karena perusahaan tempat dia bekerja juga fokus dalam bidang maintenance mesin dalam memproduks gula. “Pabrik kami memproduksi gula selama enam bulan, Mei hingga Oktober. Kemudian dilanjutkan dengan maintenance yang juga dilakukan selama enam bulan,” ujarnya.

Mahasiswa pun diberikan kesempatan untuk mengelilingi pabrik tersebut supaya benar- benar merasakan atmosfir proses pengolahan pembuatan gula dari awal hingga akhir.”Total untuk sekali produksi itu membutuhkan 3500 ton tebu,” ujar Suryo Budi yang juga menjabat sebagai Humas.

Bahkan, Mahmud Safrudi juga bisa menerima mahasiswa yang ingin melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan kegiatan pendidikan lainnya.”Ya, kami sangat menerima untuk PKL di sini, apalagi mahasiswa yang fokus terhadap pemeliharaan mesin. Silahkan saja, kami akan menerima,” jelasnya ketika memberikan sambutan.