Antisipasi Kecurangan, POLSUB Tingkatkan Pengawasan UTBK-SNBT 2025


POLSUB – Memasuki hari kedua pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) di Sub Pusat Politeknik Negeri Subang (24/4), panitia dan pengawas meningkatkan pengawasan. Hal itu untuk mengantisipasi kecurangan pada saat ujian. Bahkan, Direktur POLSUB menjamin bahwa UTBK di POLSUB akan terlaksana dengan adil dan bebas curang demi menjaga integritas proses seleksi.

Oyok Yudiyanto, S.T., M.T. selaku Direktur mengungkapkan bahwa para pengawas dan panitia di POLSUB terus meningkatkan kewaspadaan dalam mengawasi peserta melalui prosedur operasional baku yang ditetapkan panitia pusat untuk meminimalisir potensi kecurangan yang semakin canggih.

“Kami terus memantau dan meminta coordinator, panitiam dan juga pengawas untuk tetap mengedepankan kewaspadaan karena potensi kecurangan akan tetap ada,” tegas Bapak yang juga menjadi Penanggung Jawab Lokasi UTBK POLSUB tersebut.

Adapun langkah-langkah pengawasan yang diperketat meliputi pemeriksaan menyeluruh terhadap setiap peserta sebelum memasuki gedung dan ruang ujian. Wakil Koordinator, Wardah Fauziah mengatakan bahwa pemeriksaan tersebut meliputi metal ditector untuk mengantisipasi benda-benda terlarang ataupun barang – barang yang tidak boleh dibawa. Selain itu, dilakukan juga body checking kepada masing -masing peserta.

“Kami melakukan double check untuk memastikan bahwa tidak ada benda atau barang yang dibawa selain dokumen persyaratan UTBK,” jelas Wardah.

Termasuk juga pengecekan kelengkapan dokumen, seperti kartu peserta UTBK, identitas diri, dan ijazah atau surat keterangan kelas 12. Peserta juga diwajibkan meninggalkan barang-barang pribadi seperti tas, gawai, dan bahkan sabuk bagi peserta laki-laki di tempat penitipan barang.

“Semua peserta, tanpa terkecuali, wajib menjalani pemeriksaan yang ketat. Ini juga demi menjaga integritas POLSUB sebagai penyelenggara,” ungkap Wardah.

Peserta laki-laki juga harus melepas sabuk, sementara peserta perempuan yang berjilbab akan diperiksa oleh pengawas perempuan. Bahkan, peserta dilarang membawa alat tulis sendiri karena panitia telah menyediakannya. “Tujuan adalah kami ingin meminimalkan potensi kecurangan mengingat saat ini gawai yang digunakan untuk melakukan kecurangan makin canggih,” tambah Dosen yang juga menjabat sebagai Ketua Jurusan Kesehatan tersebut.