Dosen JTIK Ciptakan Aplikasi Pertanian Tingkatkan Produktivitas Petani Tembakau


POLSUB – Dalam rangka membantu produktivitas hasil tembakau para kelompok tani yang berada di wilayah Desa Cimeuhmal, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, dua Dosen Politeknik Negeri Subang (Polsub) berhasil menciptakan aplikasi yang bisa membantu para petani tembakau berupa Sistem Informasi berbasis mobile dan website.

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan omzet penjualan para petani tersebut. Melalui kegiatan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, para dosen dari Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer tersebut akan membantu para kelompok tani yang berjumlah 20 anggota tersebut. Diskusi pun juga sudah dilakukan bersama para petani supaya mereka bisa terbantu dengan aplikasi dari Dosen POLSUB yang terdiri atas Dwi Vernanda, Mohammad Iqbal, dan Susilawati tersebut.

Para Dosen dan Mahasiswa itu melakukan penerapan teknologi dengan pengembangan sistem informasi berbasis mobile dan juga website yang nantinya bisa digunakan sebagai alat pengelolaan data petani, data lahan, pemantauan aktivitas pertanian, penjadwalan secara otomatis terkait memberikan pupuk, dan perawatan tanaman tembakau.

“Sistem Informasi ini juga dilengkapi dengan pelaporan hasil produksi yang terintegrasi dengan website untuk memperluas pemasaran dan memfasilitasi transaksi secara online,” ungkap Dwi Vernanda selaku ketua tim.

Dengan dibantu oleh beberapa mahasiswa, sistem informasi tersebut nantinya akan diberikan kepada para kelompok tani untuk membantu produktivitas tembakau para petani, mengingat mereka masih melakukan pengelolaan pendataan dan pengontrolan selama penanaman secara manual dan belum menggunakan teknologi, termasuk pemasaran hasil panen tembakau.

“Hasil diskusi dengan para petani menyimpulkan bahwa penanaman tembakau memiliki beberapa waktu penting misalnya pemberian pupuk, menghitung jumlah daun, memotong bakal daun jika telah melebihi jumlah maksimal (17-18), dan pengecekan hama serta waktu pembasmian hama. Maka, dengan adanya Sistem Informasi ini, nantinya seluruh kegiatan bisa dilakukan secara online melalui smartphone ataupun computer,” kata Iqbal.

Bahkan, para Dosen tersebut pun sudah melakukan identifikasi kebutuhan yang ada di kelompok tani Caringin, serta diskusi dengan seluruh kelompok tani untuk menentukan solusi yaitu, perlu adanya pemanfaatan teknologi terintegrasi berupa sistem informasi berbasis mobile dan desain website pemasaran produk.

“Saat ini, kami dan mahasiswa sedang melakukan perancangan sistem informasi hingga user acceptance test. Setelah proses pengembangan ini selesai, nantinya akan dilanjutkan dengan pendampingan dan pelatihan kepada semua anggota kelompok tani Caringin supaya mereka bisa menggunakan aplikasi dan juga mengelola website ini sehingga omzet penjualan kelompok tani Caringin meningkat minimal 50%,” harap Dwi Vernanda.