Tingkatkan Kerjasama dengan DUDIKA, POLSUB Gelar Workshop Tata Kelola Kemitraan


POLSUB – Dalam rangka meningkatkan kualitas kerjasama dengan unia Usaha dan Dunia Industri Kerja (DUDIKA), Politeknik Negeri Subang menggelar Workshop Tata Kelola Kemitraan. Dengan mendatangkan pemateri yang memang sudah ahli dalam bidang Kerjasama yaitu, Ir. Rikki Vitria, SST., M.Sc.Eng. dan Ir. Ihsan Lumasa Rimra, SST, MSc DECN untuk membahas prosedur kerjasama kemitraan, pembuatan dokumen – dokumen terkait kemitraan, serta proses penjajakan kerjasama dengan mitra, bertempat di Grand Mercure Setiabudi, Bandung 16 – 18 Oktober 2024.

Kegiatan yang merupakan Program Optimasi Kemitraan Perguruan Tinggi Vokasi dan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja tersebut dihadiri oleh pimpinan dan ketua unit POLSUB tersebut membahas topik utama mengenai Penguatan Tata Kelola Kemitraan di Perguruan Tinggi Vokasi serta Standar Kerjasama dan Kemitraan di Perguruan Tinggi Vokasi. Kedua topi tersebut disampaikan oleh dua pemateri dari Politeknik Negeri Padang (PNP) yang juga memimpin pelaksanaan Focus Group Discussion, khusus membahas kerjasama kemitraan.

“Fokus kita di sini adalah untuk mengikuti jalan yang telah dilakukan oleh PNP dalam hal Kerjasama kemitraan. Apa yang telah dilakukan oleh PNP bisa kita coba dan tiru dengan tetap menyesuaikan terhadap kondisi dan keadaan yang ada di Subang, sehingga kita bisa tahu bagaimana cara bermitra yang baik sesuai standard dan prosedur,” jelas Direktur POLSUB, Oyok Yudiyanto dalam sambutannya.

Direktur juga menghimbau kepada para peserta untuk menggali ilmu sebanyak – banyaknya kepada pemateri dengan harapan supaya pengembangan kemitraan yang ada di POLSUB bisa berjalan dengan baik. “Kesempatan ini merupkan pengalaman berharga bagi POLSUB untuk bisa mengadopsi apa yang telah dilakukan PNP ketika menjalankan kerjasama kemitraan, sehingga bisa menjadi pengalaman untuk diterapkan di POLSUB,” tambah Oyok.

Dalam materinya, Rikki Vitria menjelaskan mengenai pentingnya kemitraan yang berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan DUDIKA, Meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industry, memperluas jaringan dan peluang kerja bagi lulusan, memperkaya sumber daya pembelajaran seperti praktisi industri sebagai dosen tamu, dan mendapatkan dukungan finansial serta sumber daya lainnya.

“Dari itu semua kita juga harus memiliki tata kelola supaya antara Kampus dan DUDIKA bisa terus membangun dan memelihara hubungan
angka panjang dengan mitra, mengoptimalkan manfaat kemitraan bagi semua pihak, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan kemitraan, serta menjamin keberlanjutan program-program kemitraan,” ungkap Rikki.

Rikki juga menambahkan mengenai prinsip prinsip dasar kemitraan seperti transparansi yang berarti semua informasi terkait kemitraan disampaikan secara terbuka dan jujur, akuntabilitas yang berarti semua pihak bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya, serta partisipasi yang bermakna semua pihak yang berkepentingan dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. “Hal yang tak kalah penting juga yaitu keadilan dimana semua pihak diperlakukan secara adil dan setara,” tambah Rikki.

Tak kalah penting, Ihsan Lumasa Rimra juga menjelaskan mengenai Langkah – Langkah dalam mengidentifikasi tujuan kemitraan. Menurutnya, hal yang bisa dilakukan yaitu menyesuaikan dan memastikan tujuan kemitraan sejalan dengan visi dan misi perguruan tinggi dan bisa menentukan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan memiliki batasan Waktu.”Semua stakeholder juga harus terlibat, termasuk dosen, mahasiswa, alumni, industri, dan pemerintah, dalam menentukan tujuan,” tambah Ihsan.

Selain itu, Ihsan juga menjelaskan evaluasi dan pengembangan kemitraan yang terdiri dari tiga tahap yaitu, Evaluasi Berkala untuk mengukur keberhasilan program kemitraan, mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan kemitraan yang sudah ada atau membangun kemitraan baru, serta bisa beradaptasi terhadap Perubahan supaya siap terhadap perubahan lingkungan yang dinamis.”Maka, nanti bidang Kerjasama di POLSUB bisa membentuk tim yang terdiri atas Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kerjasama dalam dan luar negeri, serta hubungan masyarakat dan keprotokolan,” tambah Ihsan.