Sempat Ragu, Mahasiswa Agroindustri Raih Juara pada AITEC 2022


Walau sempat tidak percaya diri, para mahasiswa dari Program Studi D3 Agroindustri Politeknik Negeri Subang berhasil meraih kampiun pada Agricultural Innovation Technology Competition (AiTEC) tahun 2022. Tiga mahasiswa yang menjadi delegasi Politeknik Negeri Subang tersebut berhasil meraih juara harapan II dan Finalis dalam event tahunan yang digelar di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh tersebut.
Dalam kompetisi yang digelar selama tiga hari tersebut (4-6/7.), Politeknik Negeri Subang mengirim tiga mahasiswa yang keseluruhannya dari Prodi D3 Agroindustri. Setelah melalui babak seleksi yang dilaksankan secara daring, tiga mahasiswa pun terpilih untuk mewakili POLSUB dalam event bertemakan “Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian Untuk Memantapkan Kemandirian Pertanian Yang Berkelanjutan” tersebut.
Para delegasi tersebut adalah Ira Jahratuljanah untuk kategori lomba Penyuluhan Pertanian, Syifa Nur Uswatun Hasanah untuk kategori lomba Teknik Proses Fillet Ikan, serta Ikhwan Mahesa dalam kategori Teknik Pembuatan Bakso Ikan. Dari hasil kompetisi yang diikuti, Syifa dan Ira berhasil mencatatkan nama mereka sebagai delegasi yang berprestasi dari POLSUB. “Meskipun awalnya ragu, tapi kami punya tekad untuk bisa percaya diri dan dukungan dari dosen, serta doa dari orang tua yang memantapkan langkah kami,” ujar Syifa.
Syifa sendiri berhasil meraih juara Harapan II menyisihkan tujuh kontestan lainnya. Menyusul Ira, yang berhasil menjadi finalis dalam lomba kategori Penyuluhan Pertanian bersama sembilan kontestan lainnya. ”Alhamdulillah bisa juara, selain itu juga dapat pengalaman,” jelas Ira.
Hasil tersebut tentu telah membuat Politeknik Negeri Subang bangga, selain kompetisi ini bersifat nasional dengan diikuti mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, hasil tersebut juga menambah pundi – pundi prestasi POLSUB. ”Semoga dengan ikut serta dalam lomba ini, bisa memotivasi teman-teman mahasiswa lain untuk berkompetisi,” terang Fitri Suciati, salah satu pendamping mahasiswa.
Pun demikian juga dengan Muhammad Gilang Ramadhan, partner Fitri Suciati, selama proses penjaringan mahasiswa, lelaki berkacamata tersebut terus mendorong mahasiswa untuk ikut berbagai kompetisi, termasuk AiTEC ini, “ Kami ingin para mahasiswa itu tidak takut untuk mencoba dan tidak mengunderestimate kemampuan diri sendiri. Karena seringkali hal itulah yang menjadi hambatan terbesar adalah diri sendiri,” ungkap dosen asal Bandung tersebut.