Inovasi Tungku Ramah Lingkungan “Si Badai”, Hasil Kolaborasi POLSUB, BRIN, dan PT Dahana


POLSUB – Sebagai bentuk dukungan Kampus terhadap program pemerintah berupa penerapan energi terbarukan, Politeknik Negeri Subang (POLSUB) melalui Jurusan Teknik Mesin berkolaborasi dengan Pusat Riset Teknologi Tepat Guna di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Subang dan Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Dahana menciptakan Tungku Kayu dengan tabung ganda yang ramah lingkungan bernama Si Badai.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh Jurusan Teknik Mesin POLSUB ini terlaksana melalui penandatanganan Implementation Arrangement oleh Aditya Nugraha selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin dengan Ketua Unit TJSL PT Dahana, Eman Suherman tentang Pembuatan Tungku Kayu Si Badai.

Tungku Kayu “Si Badai” sendiri merupakan inovasi dari PRTTG BRIN Subang yang dirancang oleh Dosen dan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin POLSUB berupa tungku berbahan bakar kayu dan sampah lainnya dengan desain ramah lingkungan. Dengan mengadopsi teknologi gasifikasi, tungku ini memanfaatkan biomassa seperti kayu menjadi gas bakar untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi limbah.

“Alhamdulillah, Jurusan kami dipercaya oleh BRIN dan PT Dahana untuk melakukan percancangan dan merakit tungku ini. Para Dosen berkolaborasi dengan mahasiswa untuk membuat tungku yang nantinya akan diberikan kepada Masyarakat di sekitar Kampus,” kata Aditya Nugraha, Ketua Jurusan Teknik Mesin.

Nama Si Badai pada tungku ini diambil karena memiliki ciri khas desain dan perancangan dengan tabung ganda, sehingga hal itu bisa menciptakan aliran udara turbulen menyerupai badai dan menghasilkan pembakaran yang lebih merata dan hemat bahan bakar, serta mampu beroperasi selama 4-5 jam dengan bahan bakar 5 kg.

Aditya mengatakan bahwa Tungku Si Badai juga dilengkapi dengan isolator panas dan pengatur udara untuk keamanan optimal. Sehingga, penggunaan tungku ini selain untuk memasak, bisa juga dikembangkan sebagai alat pemusnah sampah, membantu mengatasi masalah limbah di daerah pedesaan.

“POLSUB Bersama BRIN dan PT Dahana merupakan institusi yang peduli terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, kami berharap, semoga Tungku Kayu “Si Badai” nantinya dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat Subang,” harap Aditya.

Total hingga saat ini, 30 Desember 2024 sudah ada enam tungku yang diserahkan kepada Masyarakat di sekitar Kampus, tepatnya untuk Masyarakat di Desa Sadawarna, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang.

Melalui kemampuan yang dimiliki oleh “Si Badai”, Partner Aditya, Masri Bin Ardin mengungkapkan berharap selain memiliki dampak positif terhadap lingkungan, penggunaan “Si Badai” oleh UMKM Subang dapat menekan ongkos produksi untuk berjualan, sehingga bisa meningkatkan omzet para pelaku UMKM, khususnya di Kecamatan Cibogo.

“Harapan kami inovasi kami dari POLSUB ini bisa membantu masyarakat di sekitar Kampus Kami. Bapak-ibu jangan pernah segan untuk bertanya kepada kami jika ada yang belum dipahami ketika menggunakan alat ini. Program ini merupakan pengabdian POLSUB untuk membantu Masyarakat supaya bisa bisa terus berkembang dan menggunakan energi terbarukan,” ungkap Masri dalam sambutannya.

Pihak PRTTG BRIN Subang dan PT Dahana pun juga mengapresiasi Para Dosen dan Mahasiswa dari Jurusan Teknik Mesin karena telah bersemangat dalam merancang Tungku SI Badai.

“Terima Kasih kepada POLSUB karena sudah bekerjasama dengan Unit TJSL PT Dahana untuk mendukung program energi terbarukan. Semoga dengan ini bisa memberikan dampak positif bagi penerima serta dapat merangsang masyarakat lainnya untuk beralih ke kompor karya anak bangsa yang ramah lingkungan,” ujar Eman Suherman, Ketua Unit TJSL Dahana ketika memberikan sambutan.

Senada dengan Eman, Arie Sudaryanto yang merupakan salah satu inventor juga mengapresiasi atas kerja keras POLSUB dalam mewujudkan tungku tersebut untuk dibagikan ke Masyarakat. ”Terima Kasih kepada Bapak Adit dan kawan – kawan karena telah bekerjasama dalam mengimplementasikan alat ini untuk masyarakat. Terlebih, penggunaan bahan bakar untuk tungku ini sangat mudah ditemukan di lingkungan pedesaan. Hal ini menjadi kelebihan “Si Badai” dibandingkan kompor gas LPG. Sehingga masyarakat pedesaan bisa memanfaatkan kompor tersebut pada saat kesulitan tabung gas LPG,” jelas Arie.

Sementara itu, perwakilan masyarakat Desa Sadwarna sebagai penerima Tungku “Si Badai” pertama mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada POLSUB, PRTTG BRIN Subang dan PT Dahana. Bapak yang menjadi Ketua RT tersebut berharap dengan bantuan ini dapat membantu dirinya dan masyarakatnya sebagai pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitas usaha.

“Mewakili masyarakat Desa Sadawarna, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan pemberian tungku ‘Si Badai’ ini. Mudah – mudahan dengan menggunakan tungku ini bisa membantu masyarakat pelaku UMKM dalam meningkatkan produksi, khususnya yang ada di Desa Sadawarna” ujarnya.